Dikirim: 03 Nov 2017, 09:11
Tanjung Pandan - Batik sampai saat ini masih menjadi suatu yang paling sering dicari wisatawan. Batik seringkali menjadi buah tangan bagi para wisatawan jika berkunjung ke suatu daerah. Begitu juga dengan para wisatawan yang berkunjung ke Belitung.
Sama seperti daerah lain, sebagai daerah tujuan wisata Belitung juga memiliki batik khas, yaitu batik D'Mahen. Batik D'Mahen yang berdiri sejak tahun 2004 ini memiliki ciri khas tersendiri dan mampu menarik minat wisatawan dari Malaysia, India, China, dan Jepang.
D Mahendra Djusman Pemilik Batik D'Mahen mengatakan bahwa batik Babel kaya akan keunikan. Begitu pula dengan batik D'Mahen yang berbeda dengan batik dari daerah lain kerena mengangkat warna-warna pesisir. Selain itu, ada keunikan tersendiri dari batik D'Mahen, yaitu setiap motifnya juga selalu menampilkan warna ungu.
"Unsur warna ungu menjadi warna yang sakral dan jadi ikon yang khas batik D'Mahen. Disemua motif yang kita buat itu selalu ada unsur ungunya walau hanya sedikit," kata pria yang lama menetap di Surabaya ini saat ditemui oleh tim Dinas KUKM Babel dikediamannya di Tanjungpandan, Jumat (3/11/17).
Mahendra menuturkan bahwa Belitung ini merupakan daerah kepulauan atau pesisir. Batik D'Mahen mengangkat batik pesisir dengan keindahan warnanya, keberanian warnanya. Warna-warna yang dimiliki D'Mahen adalah warna yang sangat berani.
"Batik pesisir D'Mahen menampilkan warna-warna yang berani yang sesuai dengan orang dan kultur Belitong. Jadi warnanya juga harus terang," ujarnya.
Saat disinggung terkait motif yang diproduksi batik D'Mahen, Ia mengatakan bahwa Batik D'Mahen dikerjakan langsung oleh dirinya di komplek Panti Asuhan Nurannisa Fitriani. Di rumah ini batik tulis Belitung D'Mahen dikerjakan dan sudah sembilan belas motif yang sudah mendapatkan hak cipta. Kesembilan belas motif ini mengangkat apa yang ada di daerah ini baik itu flora maupun fauna khas Belitong, seperti daun simpor, kembang, dan ketuyut.
"Ya, D'Mahen memiliki motif ketuyut. Saat ini saya ingin membranding motif ketuyut. Jadi selain warna ungu, nanti ketuyut akan jadi sesuatu yang identik dengan batik D'Mahen," ucapnya.
Selain ingin mengembangkan batik khas Belitung dengan motif ketuyut, Ia juga ingin bersama-sama pengrajin batik yang ada di Babel ini bisa menggelar seminar tentang batik di Babel. Seminar ini akan membahas konsep tentang batik khas Babel.
"Mudah-mudahan permerintah bisa memfasilitasi seminar tentang batik ini. Pemerintah memberikan perhatian lebih dan merangkul pelaku UMKM pengrajin batik agar batik Babel semakin berkembang dan maju," harapnya.
Tak hanya itu, Mahendra juga mengharapkan suatu saat nanti bisa melihat atmosfir di Bangka Belitung pada hari kamis semua menggunakan batik Bangka Belitung dari Pulau Bangka sampai Pulau Belitung. "Jika ini terjadi maka akan jadi media yang sangat besar untuk promosi batik khas Bangka Belitung," tutupnya.
Sebagai informasi untuk para wisatawan, Batik Belitung D'Mahen bisa ditemukan di galeri yang terdapat di Panti Asuhan Nurannisa Fitriani, Galeri KUMKM Belitung, Rumah Makan Mak Panggong, dan Toko Oleh-oleh Klapa. Dan bisa juga dilihat dmahenbatikmotifbelitong.blogspot.co.id.
Sumber:
Dinas KUKM
Penulis:
Surianto
Fotografer:
Surianto
Bidang Informasi:
KUKM