Berita

Pekan Depan, Babel Kembali Ekspor Lidi Nipah

Pangkalpinang - Pelaku UMKM Babel berencana kembali melakukan ekspor lidi nipah, pekan depan. Ekspor kali ini dengan tujuan negara Pakistan.
 
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Kep Bangka Belitung, Hj Elfiyena, mengatakan pelaku UMKM akan melakukan ekspor lidi nipah untuk kedua kalinya. Ekspor pertama dilakukan pada 6 Juli 2020 lalu. 
 
"Ini ekspor kedua kalinya. Kalau yang pertama ke Nepal, dan yang kedua ini tujuannya Pakistan dengan jumlah yang sama yakni 12 ton," katanya, Rabu (11/8/11/20).
 
Hj Elfiyena menambahkan, pada awalnya, ekspor lidi nipah ini dilakukan setiap bulan. Namun, karena ada kendala seperti cuaca jadi eksportnya mengalami penundaan.
 
"Kita ingin bisa ekspor setiap bulan, tetapi karena ekspor ini dipengaruhi cuaca jadi ditunda," ujarnya.
 
Dia menuturkan, bahwa ekspor lidi nipah juga dipengaruhi ketersediaan lidi nipah yang dikumpulkan oleh masyarakat. Semakin banyak lidi nipah yang berhasil dikumpul, maka semakin banyak pula yang bisa diekspor.
 
"Kita sudah melatih masyarakat, bukan hanya dari Desa Kota Kapur saja. Desa sekitar dan potensinya ada, kita latih juga. Masyarakat desa lain bisa support dan bisa ikut menyediakan lidi nipah bahkan bisa ekspor juga," tuturnya.
 
Selain ekspor dalam bentuk lidi, Ia mengatakan bahwa pihak juga mendorong agar bisa melakukan ekspor dalam bentuk kerajinan lidi nipah. Masyarakat desa lain juga bisa ikut menyediakan lidi nipah sebagai bahan untuk membuat kerajinan.
 
"Kita sudah latih melatih dan mengedukasi mereka (pelaku UMKM, red) tentang potensi lidi nipah. Jadi, bisa ekspor dalam bentuk lidi atau kerajinan seperti furniture pakai lidi nipah," ungkapnya.
 
Ia menambahkan, potensi lidi nipah sangat besar. Karena saati ini, tukang mebel bekerja sama dengan pengrajin untuk membuat kerajinan yang memiliki nilai ekonomis.
 
"Lidi nipah ini untuk diekspor harganya Rp 4.500 per kilogramnya. Kalau dijual ke pengrajin harganya bisa mencapai Rp 8.000 per kilogramnya. Ditangan pengrajin, diolah menjadi kerajinan dan dipasarkan dengan harga paling rendah 100 ribuan. Jadi manfaatkan lidi nipah ini karena potensi ekonominya sangat baik," pungkasnya.
Sumber: 
Humas DKUKM
Penulis: 
surianto
Fotografer: 
surianto
Bidang Informasi: 
KUKM