Dikirim: 02 Dec 2024, 02:12
Pangkalpinang - Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dikenal sebagai wilayah yang kaya akan potensi sumber daya alam, termasuk di sektor perkebunan dan kehutanan. Salah satu komoditas yang berpotensi besar untuk dikembangkan adalah minyak sapu-sapu dan gaharu. Kedua produk ini memiliki nilai ekonomis tinggi baik di pasar lokal, nasional, maupun internasional.
"Minyak atsiri sapu-sapu memiliki potensi besar dikembangkan di Babel karena memiliki nilai ekonomis tinggi dan potensi pasar yang besar," kata Plt Kadis Koperasi dan UKM Provinsi Kep Babel, Ahmad Yani saat membuka pelatihan pengolahan minyak atsiri sapu-sapu di Sun Hotel Pangkalpinang, Senin (02/12/24).
Kegiatan pelatihan pengolahan minyak atsiri ini diikuti sebanyak 35 perseta dari beberapa wilayah di Babel. Pelatihan ini akan berlangsung selama empat hari dari tanggal 02 hingga 05 Desember 2024 di Hotel Sun Pangkalpinang.
Kadis menyebutkan bahwa dalam pengelolaan minyak atsiri ini tentunya terdapat berbagai tantangan, terutama dalam hal teknis produksi, inovasi produk, dan pemasaran. Oleh karena itu, Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Kep Babel melalui UPT Balatkop UMKM mengadakan pelatihan bagi UMKM. Pelatihan ini bertujuan memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan bagi para pelaku usaha dan masyarakat yang ingin memanfaatkan potensi ini secara maksimal.
"Pelaku UMKM perlu diberikan pelatihan agar mereka bisa memahami bagaimana proses produksi yang baik, melakukan inovasi serta memasarkannya. Ini penting agar usahanya terus berkelanjutan," katanya.
Sebagaimana diketahui, minyak sapu-sapu, yang berasal dari tumbuhan lokal, memiliki berbagai manfaat, mulai dari bahan baku kosmetik, minyak esensial, hingga produk kesehatan. Pengolahan yang tepat tidak hanya meningkatkan kualitas produk tetapi juga mendukung daya saing di pasar.
"Minyak atsiri sapu-sapu memiliki pangsa pasar yang luas. Pemanfaatan minyak atsiri menjadi peluang usaha baru bagi masyarakat desa dan mendukung pelestarian tanaman lokal," ujarnya.
Sementara, Gaharu merupakan salah satu komoditas kehutanan bernilai tinggi yang diminati di pasar global, khususnya di Timur Tengah dan Asia. Gaharu tidak hanya digunakan sebagai bahan baku parfum dan kosmetik, tetapi juga memiliki nilai spiritual dan budaya.
Menurutnya, pengembangan gaharu varietas baru dapat menjadi peluang besar bagi pelaku usaha lokal. Pengelolaan dan pengolahan gaharu yang baik dapat menciptakan produk dengan kualitas unggul.
Terkait pelatihan ini, Ia menjelaskan bahwa pelatihan ini bertujuan untuk:memberikan pemahaman tentang teknik pengolahan minyak sapu-sapu dan meningkatkan kapasitas pelaku usaha dalam pengolahan gaharu. Selain itu pelatihan ini bertujuan untuk mendorong lahirnya inovasi produk berbasis sumber daya lokal.
Melalui pelatihan ini para peserta dapat menguasai teknik produksi dan pengolahan dengan standar kualitas tinggi, meningkatkan kemampuan kewirausahaan dan inovasi produk serta memperluas jaringan pemasaran dan distribusi hasil produk lokal.
Lalu Ia menegaskan bahwa pelatihan seperti ini merupakan komitmen penuh Pemprov Kep Babel dalam mendukung pengembangan UMKM berbasis sumber daya lokal. Pemerintah akan terus memberikan pendampingan bagi UMKM sehingga bisa terus tumbuh dan bersaing di kancah global.
"Kami akan terus melakukan pendampingan dan fasilitasi bagi para pelaku usaha agar dapat berkembang dan bersaing di pasar global," tegasnya.
Selain itu, menurutnya, kolaborasi antara pemerintah, akademisi, dan pelaku usaha sangat diperlukan untuk mendorong inovasi dan menciptakan produk unggulan daerah. Kolaborasi multipihak diyakini bisa mendorong UMKM berkembang dengan lebih baik lagi.
"Kami mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama membangun dan memajukan sektor ini demi kesejahteraan masyarakat," katanya.
Plt Kadis berharap para peserta pelatihan ini bisa memanfaatkan waktu yang ada dengan sebaik-baiknya, menyerap ilmu dan keterampilan yang diajarkan serta terus menjalin kolaborasi dengan pihak lain. Diharapkan pelatihan ini juga bisa berjalan dengan sukses dan memberikan manfaat bagi kemajuan idustri minyak atsiri di Babel.
"Saya harap dengan adanya pelatihan ini akan memberikan kontribusi yang signifikan bagi perkembangan industri minyak atsiri di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung," harapnya.
Sumber:
DKUKM
Penulis:
A05
Fotografer:
Yoga
Editor:
anto
Bidang Informasi:
KUKM