Menjadikan Harkopnas Momentum Menggaet Kaum

Tahun 2022, tepatnya pada tanggal 12 Juli, Koperasi di Indonesia sudah menginjak usia yang ke-75 tahun. Usia yang menandakan kematangan dalam berorganisasi dan kemampuan menjawab berbagai tantangan zaman. Koperasi sebagai lembaga atau badan usaha yang menjalankan asas dasar dari anggota untuk anggota ini tak pernah lelah melayani anggotanya. Selain itu koperasi juga merupakan badan usaha yang bertujuan untuk mendukung pembangunan ekonomi dengan mewadahi aktivitas ekonomi masyarakat.

Menurut UU No 25/1992 tentang Perkoperasian, koperasi adalah badan usaha yang mengelola pemanfaatan dan pendayagunaan sumber daya ekonomi para anggota, berdasarkan prinsip keadilan dan kekeluargaan sesuai kaidah ekonomi. Koperasi bertujuan untuk mensejahterakan anggotanya.

Namun dalam realitasnya koperasi justru masih dianggap tidak profesional, konvesional, terkesan stagnan, ketinggalan zaman serta berbagai stigma lainnya. Pada era yang serba digital, koperasi ditantang untuk beradaptasi sesuai dengan perkembangan zaman teknologi digital dan disukai kaum milenial.

Koperasi sebagai soko guru perekonomian Indonesia di era kekinian dirasa kalah pamor bila dibandingkan dengan para anak muda yang tengah menggandrungi dunia saham dan investasi yang dianggap lebih bonafit. Pada kondisi seperti ini, mau tidak mau koperasi sebagai lembaga ekonomi masyarakat harus berbenah jika tak mau tertinggal dan ditinggalkam anggotanya. Koperasi dituntut untuk mampu mereformasi diri dan bertransformasi ke teknologi digital seperti yang telah dilakukan banyak perusahaan besar yang mulai beralih ke digital. Koperasi harus merubah proses bisnis dan pengelolaan koperasi menjadi usaha atau lembaga ekonomi yang menarik dimata milenial dan generasi muda yang nantinya akan jadi pelaku usaha dan ekonomi masa depan.

Koperasi, suka atau tidak, perlu bermetamorfosis dengan mengubah status kelembagaannya, dari semula dipandang sebagai badan usaha sosial menjadi badan usaha ekonomi yang professional dan modern. Koperasi juga harus mulai menampilkan brand kegiatan lebih modern, adaptif dengan teknologi terbaru, berbasis database dan aplikasi digital, serta melibatkan influencer kekinian.

Transformasi dan pembangunan koperasi harus diupayakan secara berkesinambungan agar dapat tumbuh sejajar dengan badan usaha lain, memiliki sensitifitas tinggi dalam pengembangan usaha, dan diminati oleh kawula muda. Bagaimanapun pemuda-pemuda yang saat ini juga punya semangat wirausaha yang tinggi, itu bisa lebih dekat, lebih kenal, dan juga bisa terlibat menggunakan koperasi. Karena itu, pemerintah terus memberikan dukungan terhadap upaya transformasi menjadi salah satu langkah supaya para anak-anak muda dapat ikut berpartisipasi dan mewadahi.

 

Menggelorakan koperasi untuk milenial dan generasi muda tentunya memerlukan energi yang luar biasa. Menarik minat milenial untuk berkoperasi tentunya menjadi tantangan koperasi dalam menjalankan transformasi koperasi. Guna menarik minat milenial, pemerintah telah menggelorakan gerakan “Ayo Berkoperasi” yang terhubung dengan Program Gerakan Revolusi Mental, yang bertujuan untuk meningkatkan literasi perkoperasian dan generasi muda tertarik untuk berkoperasi.

Selain itu, pemerintah juga terus memberikan dukungan regulasi dengan memberikan kemudahan perizinan bagi koperasi. Dukungan regulasi ini menjadi penting agar koperasi terus diminati serta menciptakan ekosistem bisnis yang dinamis, adaptif, dan akomodatif bagi kepentingan anggota dan masyarakat. Sehingga koperasi dapat lebih lincah dan dinamis dalam menangkap berbagai peluang usaha, serta mendapat kepercayaan publik khususnya generasi milenial.

Guna menarik milenial untuk bergabung dalam koperasi, selain gerakan ‘ayo berkoperasi’ dan dukungan regulasi, pembangunan koperasi di era modern harus mampu mengikuti kehidupan generasi milenial. Sebagaimana kita ketahui, generasi milenial telah dikenalkan dan dihadapkan dengam teknologi sejak kecil. Mereka lebih lincah, lebih dekat dan terbiasa dalam menggunakan teknologi digital. Selain itu, generasi milenial juga menyukai hal yang fleksibel dan no ribet.

Fenomena tersebut menjadi kunci untuk menarik minat milenial untuk berkoperasi. Transformasi koperasi harus mengarah ke hal-hal yang disukai milenial. Koperasi perlu melakukan strategi dan pendekatan yang disukai milenial yakni pendekatan menggunakan teknologi digital. Karena teknologi digital itu sangat praktis, mudah diakses dimana dan kapan saja, dan tentunya transparan.

Mereka (generasi milenial) telah terbiasa mendapatkan beragam solusi secara instan dan cepat melalui teknologi. Koperasi harus mampu membuat prosedur yang praktis untuk dapat membuat para generasi milenial menyukainya. Misalnya pendafatar bisa dilakukan secara online, RAT online, dan akses simpanan online.

Sistem yang mudah dan bisa diakses dimana saja menjadi strategi untuk menarik milenial. Kehidupan mereka yang begitu dekat dengan teknologi digital alias tiada hari tanpa smarphone membentuk karakter yang terbiasa dengan mobilitas. Dengan sistem ini mereka bisa akses dimana saja, kapan saja. Misalnya koperasi harus menyediakan sistem pembayaran iuran pinjaman melalui dompet digital. Mereka tinggal bayar pinjaman atau menabung cukup melalui dawai mereka tanpa harus ribet.

Saat ini semua serba digital dan pada akhirnya semua bisa lebih transparan. Pengelolaan koperasi harus dibuat transparan. Kerena pengelolaan koperasi yang transparan dan akuntabel mampu meningkatkan kepercayaan milenial untuk berkoperasi dan ekosistem koperasi sebagai pilar ekonomi semakim kuat.

Selain memanfaatkan teknologi digital, koperasi juga perlu membranding koperasi sebagai bisnis yang profesional. Branding ini bisa dilakukan dengan membuat literasi digital tentang koperasi dengan bahasa yang menarik. Koperasi juga bisa aktif melakukan publikasi aktivitas koperasi melibatkan milenial dengan memanfaatkan berbagai kanal digital yang disukai milenial. Strategi komunikasi branding ini juga bisa dengan mengajak influencer untuk mengkampanyekan koperasi profesional dan dekat dengan milenial.

Dan pada akhirnya, dengan kematangan yang dimiliki, koperasi terus berinovasi, bertransformasi menjadi suatu usaha yang sejajar dengan perusahaan. Transformasi koperasi dengan memanfaatkan teknologi digital dan branding koperasi yang baik akan membuat koperasi tetap berada pada posisi penting sebagai pilar perekonomian nasional dan disukai generasi muda.

Selamat hari Koperasi. Ayo Berkoperasi karena Koperasi itu keren.

 

https://rakyatpos.com/menjadikan-harkopnas-momentum-menggaet-kaum-mileni...

Penulis: 
Surianto - Pranata Humas
Sumber: 
https://rakyatpos.com/ Tgl 29 Juli 22

Artikel

15/11/2022 | Media Laspela Edisi 267 Tgl 10 November 2022
30/07/2022 | https://rakyatpos.com/ Tgl 29 Juli 22
18/07/2021 | bangka pos Cetak Tanggal 13 Juli 2021
26/03/2021 | Surianto - Pranata Humas Muda
18/07/2021 | Surianto, Pranata Humas Dinas KUKM
15/05/2020 | Surianto - Ketua Iprahumas Bangka Belitung